Selasa, 14 Desember 2021

BENTUK-BENTUK PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Makalah Pendamping UTS (Individu) mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Parno, M. Si.

Disusun oleh Almasinta Dyah Rahmania (200351615700)

Universitas Negeri Malang


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada pertemuan keenam belas ini, izinkan saya membagikan makalah individu yang digunakan sebagai tugas pendamping UAS mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.


MAKALAH INDIVDU

BENTUK-BENTUK PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS

 

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Yang Dibina oleh :

Prof. Dr. Parno, M.Si

NIP. 196501181990011001

 

Disusun oleh :

Almasinta Dyah Rahmania

NIM 200351615700

Offering C12

 

 

Description: Description: https://um.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Lambang-UM.png

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DESEMBER 2021


 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas berkah nikmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran Di Kelas” dengan tepat waktu dan seksama.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Dr. Parno, M.Si. Selain itu, penulisan makalah ini juga untuk memberikan tambahan pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai materi yang nantinya bisa bermanfaat untuk kehidupan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan dan menuntaskan tugas makalah ini. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Parno, M.Si. yang telah membimbing selama perkuliahan dan kepada teman-teman yang telah membantu selama proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca memberikan kritik, saran maupun komentar yang dapat membangun dan membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Sekian yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kekurangan penulis mohon maaf.

 

 

Probolinggo, 13 Desember 2021

 

 

Penulis


 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.. i

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI. iii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

1.1      Latar Belakang. 1

1.2      Rumusan Masalah. 1

1.3      Tujuan. 2

BAB II PEMBAHASAN.. 3

2.1      Pengertian Belajar dan Pembelajaran. 3

2.1.1      Pengertian Belajar 3

2.1.2      Pengertian Pembelajaran. 3

2.2      Pengertian Masalah Belajar 3

2.3      Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas. 4

2.4      Permasalahan Kontekstual yang Berkait Dengan Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas  9

2.5      Alternatif Solusi Penyelesaian Dari Permasalah Kontekstual yang Berkaitan Dengan Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas. 10

BAB III PENUTUP.. 12

3.1      Kesimpulan. 12

3.2      Saran. 13

DAFTAR RUJUKAN.. 14

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang lebih modern dibandingkan dengan zaman dahulu. Pendidikan berakitan erat dengan kegiatan belajar dan mengajar sehingga akan terbentuk proses pembelajaran didalam kelas. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan salah satu aktivitas siswa yang terjadi didalam lingkungan belajar. Belajar biasanya dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan non-formal. Salah satu lembaga pendidikan formal yang umum kita jumpai di Indonesia, yaitu sekolah. Sedangkan lembaga pendidikan non-formal, yaitu lembaga kursus, lembaga pelatihan, dan sebagainya. Dalam suatu lembaga pendidikan biasanya akan terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dengan siswa yang bertujuan ntuk memperoleh pengetahuan baru sekaligus hasil belajar yang optimal.

Pada dewasa ini banyak permasalahan dalam proses belajar yang muncul di kalangan pelajar. Seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan yang muncul dalam proses belajar justru menjadi semakin kompleks dan biasanya masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar disebabkan karena kurang hubungan komunikasi antara guru, siswa, dan orangtua siswa.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar, diperlukan berbagai upaya agar proses belajar kembali berjalan dengan baik dan keberhasilan belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Peran guru dalam melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan belajar ini begitu penting dengan adanya dorongan atau bantuan dari orangtua siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

 

1.2         Rumusan Masalah

a.         Apa pengertian dari belajar dan pembelajaran?

b.         Apa pengertian dari masalah belajar?

c.         Apa saja bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas?

d.        Apa permasalahan kontekstual yang berkait dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas?

e.         Bagaimana alternatif solusi penyelesaian dari permasalah kontekstual yang berkaitan dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas?

1.3         Tujuan

a.         Untuk mengetahui pengertian dari belajar dan pembelajaran.

b.         Untuk mengetahui pengertian dari masalah belajar.

c.         Untuk mengetahui bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.

d.        Untuk mengetahui permasalahan kontekstual yang berkait dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.

e.         Untuk mengetahui alternatif solusi penyelesaian dari permasalah kontekstual yang berkaitan dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Belajar dan Pembelajaran

2.1.1      Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup (Suardi, 2018). Dalam proses belajar, terdapat beberapa aspek yang dapat mendorong seseorang dalam belajar, seperti motivasi, sikap, emosional, dan sebagainya, yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Dalam belajar terdapat beberapa unsur utama, yaitu individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, dan situasi belajar yang mampu memberikan kemungkinan agar terjadinya kegiatan belajar.

 

2.1.2      Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Suardi, 2018). Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan  sikap serta kepercayaan pada peserta didik dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat oleh seseorang serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran memiliki keterkaitan yang erat terhadap pengertian belajar dan mengajar, karena belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi secara bersamaan.

 

2.2         Pengertian Masalah Belajar

Dalam suatu kegiatan belajar mengajar didalam kelas tentu terdapat beberapa problematika atau permasalahan. Permasalahan dalam proses pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tertentu yang dialami peserta didik yang dapat menganggu kelancaran dalam proses belajar suatu individu atau peserta didik dalam memperoleh suatu pengetahuan baru ataupun mengganggu ketercapaian tujuan belajar (Mawaddah, n.d.). Problematika ini tidak hanya terjadi pada siswa yang lambat dalam pemahaman belajar melainkan juga dapat terjadi pada peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman belajar yang cepat, cerdas, dan pandai (Mawaddah, n.d.).

 

2.3         Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas

Menurut (Ulil, 2015), bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas ditandai dengan :

a.       Berkurangnya motivasi belajar para peserta didik atau berkurangnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar,

b.      Semakin banyak siswa yang membolos ketika jam pelajaran hendak di mulai,

c.       Maraknya perkelahian yang terjadi di kalangan antar pelajar,

d.      Menurunnya prestasi siswa yang menyebabkan kemerosotan pada nilai siswa,

e.       Mulai menipisnya etika dan kesopanan siswa dalam proses belajar.

Bentuk-bentuk permasalahan yang muncul seperti penjelasan diatas, biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat bersumber dari dalam diri peserta didik (internal) atau dari luar diri peserta didik (eksternal).

1.         Faktor yang Bersumber dari Dalam Diri Peserta Didik (Internal)

Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik (internal), yaitu :

a.       Faktor Psikologis

·           Inteligensi (Kecedasan)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inteligensi merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik  maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman, dan siap menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki ketika seseorang tengah dihadapkan pada fakta atau kondisi baru. Dalam dunia pendidikan, intelegensi  memiliki keerkaitan yang erat dengan keberhasilan. Pada umumnya, siswa yang memiliki inteligensi tinggi akan lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh gurunya sehingga siswa yang berinteligensi tinggi akan cenderung lebih mudah memperoleh prestasi di kelasnya dibanding dengan anak yang beinteligensi rendah.

 

·           Bakat

Bakat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Dalam dunia pendidikan, apabila bahan ajar yang diberikan siswa tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa maka, siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.

 

·           Motivasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan atau  usaha yang timbul dari diri seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Dalam proses belajar, motivasi ini sangat diperlukan karena semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa maka prestasi belajar yang diperoleh akan semakin baik, sedangkan semakin rendah motivasi belajar siswa maka prestasi belajar yang diperoleh siswa akan semakin menurun.

 

b.      Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis ini dapat berupa gangguan-gangguan fisik, seperti gangguan pada alat penglihatan atau alat pendengaran. Gangguan fisiologis ini dapat menimbulkan kesulitan alam belajar karena siswa yang mengalami gangguan fisiologis ini tidak dapat memfokuskan alat indranya terhadap materi yang dituliskan atau di sampaikan oleh gurunya sehingga ia akan mulai kehilangan kehilangan konsentrasi dalam  pelajarannya. Contohnya seperti siswa yang mengalami gangguan pada alat penglihatannya, maka siswa tersebut tidak akan mampu melihat dengan jelas materi yang dituliskan oleh gurunya dipapan tulis sehingga untuk mengatasi masalah tersebut siswa sangat memerlukan alat bantuan penglihatan seperti kacamata atau guru dapat mengatur posisi duduk siswa yang memiliki gangguan penglihatan untuk duduk di bangku bagian depan yang dekat dengan papan tulis. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat kembali fokus dengan materi yang diajarkan oleh gurunya.

 

2.         Faktor yang Bersumber dari Luar Diri Peserta Didik (Eksternal)

Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik (eksternal), yaitu :

a.       Faktor Lingkungan Sekolah

·           Metode mengajar

Dalam hal ini, peran guru dalam menentukan metode belajar sangat diperlukan, karena ketika seorang guru menggunakan metode yang sama (tanpa ada kombinasi metode belajar lain) pada seluruh bidang studi dan setiap pertemuan maka, siswa akan cenderung lebih cepat bosan dalam belajar sehingga proses belajar siswa akan menjadi terganggu, hasil belajar yang diperoleh akan ikut menurun, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa siswa akan mencoba untuk membolos ketika jam pelajaran tersebut dimulai.

 

·           Hubungan antar guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa

Dalam suatu lembaga pendidikan, hubungan antar guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa haruus berjalan dengan baik, karena apabila hubungan ini tidak terjalin secara baik dan harmonis maka kerjasama yang akan terjalin juga akan sulit terbentuk sehingga hal ini dapat berakibat pada proses belajar siswa yang menjadi terganggu.

 

·           Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya yang dapat menjadi tolak ukur mutu suatu sekolah. Apabila suatu sarana dan prasarana pada suatu sekolah kurang memadai dalam menunjang proses belajar peserta didik maka guru akan kesulitan dalam memberikan serta menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Begitu pula dengan peserta didik, mereka juga akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru mereka. sehingga hal ini akan menyebabkan proses belajar mengajar tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, peserta didik akan merasa enggan untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah perlu melakukan pendataan terhadap beberapa fasilitas yang sangat diperlukan oleh sekolah serta diperlukan juga pendataan untuk mengganti beberapa fasilitas sekolah yang dirasa sudah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila sekolah telah memperoleh dana yang cukup untuk mengganti serta melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah, maka guru, siswa, dan pihak sekolah lainnya sangat dianjurkan untuk merawat fasilitas tersebut dan diperlukan kesadaran yang besar untuk menjaga sarana dan prasarana yang ada, agar sarana dan prasarana tersebut dapat tetap digunakan untuk menunjang pendidikan siswa kedepannya.

 

b.      Faktor Lingkungan Keluarga

·           Keadaan ekonomi keluarga

Salah satu faktor eksternal yang dapat menimbulkan masalah dalam belajar, yaitu adanya hambatan dari segi perekonomian dalam keluarga peserta didik. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam perekonomian biasanya mereka akan membantu keluarga mereka untuk  mencari tambahan ekonomi agar mereka dapat terus bersekolah. Hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi datang terlambat ke sekolah, tidak mampu membeli peralatan sekolah yang mereka butuhkan, mulai kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka ke pelajaran karena sudah lelah dan sebagainya.

 

·           Hubungan antar sesama anggota keluarga

Hubungan antar anggota keluarga dapat menunjang proses belajar siswa karena dorongan dari anggota keluarga dapat memacu semangat dan memberikan motivasi bagi siswa agar lebih semangat dalam belajar. Namun ketika hubungan antar keluarga siswa tidak harmonis, seperti orang tua sering bertengkar, orang tua otoriter, memberikan peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka psikologis/kepribadian anak (siswa) akan menjadi terganggu sehingga mereka tidak mampu berkonsentrasi dalam proses belajarnya.

 

·           Tuntutan orang tua

Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak. Tuntutan tersebut akan menjadi beban bagi siswa yang dapat berakibat pada penurunan hasil belajar ketika tuntutan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat yang dimiliki anak tersebut.

 

c.       Faktor Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat mampu memberikan pengaruh belajar bagi siswa. Pengaruh ini dapat berdampak positif maupun negatif terhadap proses belajar siswa. Dampak negatif yang dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa, yaitu dengan adanya pemberian komik, buku-buku pornografi, media elektronik (HP), TV, VCD, video, play station, dan sebagainya yang dapat menyeabkan kecanduan untuk terus melakukannya sehingga proses belajar siswa menjadi terganggu (TARAPANJANG, 2020).

 

2.4         Permasalahan Kontekstual yang Berkait Dengan Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas

Contoh permasalahan kontekstual yang berkait dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas yang paling sering kita jumpai di sekitar kita yaitu rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa biasanya disebabkan karena gaya dan cara penyampaian materi oleh guru yang cenderung monoton sehingga siswa akan cenderung lebih cepat bosan dengan metode pengajaran yang monoton tersebut. Selain cenderung cepat bosan, siswa akan lebih sulit dalam memahami materi yang telah disampaikan, karena kurangnya keterlibatan media belajar didalamnya. Apabila hal ini terus berlanjut maka, motivasi belajar siswa akan cenderung lebih cepat jika guru tidak memberikan pemahaman yang baik bagi siswanya. Lemahnya motivasi belajar yang ada dalam diri siswa merupakan faktor utama yang hampir sebagian besar dialami oleh para siswa, sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang minat untuk belajar dan menganggap bahwa beberapa tahun di sekolah hanya akan menghabiskan waktu dengan sia-sia. Bahkan beberapa siswa beraggapan bahwa tujuan akhir dari pendidikan adalah hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang pada akhirnya siswa tidak serius dalam hal pembelajaran, akan membuat siswa menjadikan pendidikan sebagai formalitas semata. Contoh permasalahan lain yang dapat menurunkan motivasi belajar siswa, yaitu kurangnya perhatian dari  orangtua. Peran orangtua sebagai motivator bagi pendidikan anak menempati peranan yang sangat penting, karena secara tidak sadar sifat dan sikap orangtua menjadi panutan bagi anak begitu pula dalam hal pendidikan anak. Saat ini, banyak orangtua yang kerap menyalahkan kenakalan anak mereka kepada pihak sekolah. Padahal, kenakalan yang disebabkan oleh anak mereka disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Namun, kebanyakan orangtua tidak menyadari hal tersebut karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjakaan mereka dan menyerahkan proses pembelajaran kepada pihak sekolah.

 

2.5         Alternatif Solusi Penyelesaian Dari Permasalah Kontekstual yang Berkaitan Dengan Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas

Untuk alternatif solusi dari permasalahan kontekstual diatas, yaitu dapat dilakukan dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar motivasi belajar siswa menjadi meningkat, yaitu diantaranya :

1.      Guru dapat menjelaskan manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang diberikan. Penjelasan ini bertujuan membangkitkan kembali motivasi belajar siswa.

2.      Guru harus memilih dan merancang materi atau bahan ajar yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta didik secara menarik. Hal ini bertujuan agar motivasi belajar siswa kembali meningkat yang mengakibatkan minat siswa dalam belajar kembali tertarik.

3.      Guru harus memilih media pembelajaran yang bervariasi dengan  memperhatikan kemampuan peserta didik dan mencoba untuk memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk ikut andil atau akif berpartsipasi dalam kelas, sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat daripada hanya sekedar mendengar saja.

4.      Guru dapat memberikan kemudahan dan bantuan dalam belajar. Selain, membantu perkembangan siswa, guru juga bertugas memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar, agar siswa mampu mengembangkan diri mereka dengan lebih fleksibel.

5.      Guru dapat memberikan sebuah pujian atau sebuah hadiah agar siswa dapat lebih termotivasi dalam hal belajar. 


 

BAB III

PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan  sikap serta kepercayaan pada peserta didik dapat berjalan dengan baik. Sedangkan permasalahan dalam proses pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tertentu yang dialami peserta didik yang dapat menganggu kelancaran dalam proses belajar suatu individu atau peserta didik dalam memperoleh suatu pengetahuan baru ataupun mengganggu ketercapaian tujuan belajar. Bentuk-bentuk permasalahan yang ada dalam pembelajaran di kelas ditandai dengan berkurangnya motivasi belajar para peserta didik atau berkurangnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar, semakin banyak siswa yang membolos ketika jam pelajaran hendak di mulai, maraknya perkelahian yang terjadi di kalangan antar pelajar, menurunnya prestasi siswa yang menyebabkan kemerosotan pada nilai siswa, dan mulai menipisnya etika dan kesopanan siswa dalam proses belajar. Penyebab munculnya permasalahan dalam pembelajaran di kelas biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik,  yaitu faktor psikologis (inteligensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi).dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan sekolah (metode mengajar, hubungan antar guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa, serta sarana dan prasarana), faktor lingkungan keluarga (keadaan ekonomi keluarga, hubungan antar sesama anggota keluarga, dan tuntutan orang tua), dan faktor lingkungan masyarakat.

3.2         Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk mencari referensi lainnya supaya dapat menambah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis nantikan, demi kebaikan penulisan makalah di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.


 

DAFTAR RUJUKAN

Mawaddah, I. A. (n.d.). TEORI – TEORI BELAJAR. Penerbit Tahta Media Group. https://books.google.co.id/books?id=D4xGEAAAQBAJ

Suardi, M. (2018). Belajar & Pembelajaran. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=kQ1SDwAAQBAJ

TARAPANJANG, I. L. (2020). MASALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA. 12 Desember 2020. https://gheroy.com/masalah-belajar-dan-pembelajaran-di-indonesia/

Ulil. (2015). Masalah-Masalah dalam pembelajaran dan pemecahannya. 09 April 2015. https://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-dan.html

 

Berikut juga saya lampirkan link makalah individu yang telah saya buat pada link dibawah :

Makalah Individu " Bentuk-Bentuk Permasalahan dalam Pembelajaran di Kelas"


Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar