Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Makalah Pendamping UTS (Individu) mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Parno, M. Si.
Disusun oleh Almasinta Dyah Rahmania (200351615700)
Universitas Negeri Malang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada pertemuan keenam belas ini, izinkan saya membagikan makalah individu yang digunakan sebagai tugas pendamping UAS mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
MAKALAH INDIVDU
BENTUK-BENTUK
PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah
Belajar dan Pembelajaran
Yang Dibina oleh :
Prof. Dr. Parno, M.Si
NIP.
196501181990011001
Disusun
oleh :
Almasinta Dyah Rahmania
NIM
200351615700
Offering
C12
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Puji syukur kepada Allah SWT. atas berkah nikmat serta hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran
Di Kelas” dengan tepat waktu dan seksama.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Dr. Parno,
M.Si. Selain itu, penulisan makalah ini juga untuk memberikan
tambahan pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai materi yang nantinya bisa
bermanfaat untuk kehidupan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan dan menuntaskan tugas makalah ini. Rasa
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Parno, M.Si. yang telah membimbing selama perkuliahan dan
kepada teman-teman yang telah membantu selama proses pembuatan makalah ini.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap agar pembaca memberikan kritik, saran maupun komentar yang dapat
membangun dan membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Sekian yang dapat
penulis sampaikan, apabila ada kekurangan penulis mohon maaf.
Probolinggo, 13 Desember 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
2.2 Pengertian Masalah Belajar
2.3 Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di Kelas
BAB I
Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan di
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang lebih modern dibandingkan dengan zaman
dahulu. Pendidikan berakitan erat dengan kegiatan belajar dan mengajar sehingga
akan terbentuk proses pembelajaran didalam kelas. Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan
berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan salah satu aktivitas siswa yang
terjadi didalam lingkungan belajar. Belajar biasanya dapat diperoleh melalui
lembaga pendidikan formal dan non-formal. Salah satu lembaga pendidikan formal
yang umum kita jumpai di Indonesia, yaitu sekolah. Sedangkan lembaga pendidikan
non-formal, yaitu lembaga kursus, lembaga pelatihan, dan sebagainya. Dalam
suatu lembaga pendidikan biasanya akan terjadi kegiatan belajar dan mengajar
yang melibatkan interaksi antara guru dengan siswa yang bertujuan ntuk
memperoleh pengetahuan baru sekaligus hasil belajar yang optimal.
Pada dewasa ini banyak permasalahan dalam proses
belajar yang muncul di kalangan pelajar. Seiring dengan berjalannya waktu,
permasalahan yang muncul dalam proses belajar justru menjadi semakin kompleks
dan biasanya masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar disebabkan karena
kurang hubungan komunikasi antara guru, siswa, dan orangtua siswa.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
proses belajar, diperlukan berbagai upaya agar proses belajar kembali berjalan
dengan baik dan keberhasilan belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Peran
guru dalam melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan belajar ini
begitu penting dengan adanya dorongan atau bantuan dari orangtua siswa agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
a.
Apa pengertian dari belajar dan pembelajaran?
b.
Apa pengertian dari masalah belajar?
c.
Apa saja bentuk-bentuk permasalahan
dalam pembelajaran di kelas?
d.
Apa permasalahan kontekstual yang
berkait dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas?
e.
Bagaimana alternatif solusi penyelesaian
dari permasalah kontekstual yang berkaitan dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran
di kelas?
a.
Untuk mengetahui
pengertian dari belajar dan pembelajaran.
b.
Untuk mengetahui
pengertian dari masalah belajar.
c.
Untuk mengetahui
bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.
d.
Untuk mengetahui
permasalahan kontekstual yang berkait dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam
pembelajaran di kelas.
e.
Untuk mengetahui
alternatif solusi penyelesaian dari permasalah kontekstual yang berkaitan
dengan bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup (Suardi, 2018). Dalam proses belajar, terdapat beberapa aspek yang
dapat mendorong seseorang dalam belajar, seperti motivasi, sikap, emosional,
dan sebagainya, yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah tingkah laku yang
diharapkan. Dalam belajar terdapat beberapa unsur utama, yaitu individu sebagai
peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, dan situasi belajar yang
mampu memberikan kemungkinan agar terjadinya kegiatan belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Suardi, 2018). Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan
sikap serta kepercayaan pada peserta
didik dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat oleh seseorang serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran memiliki keterkaitan yang erat terhadap
pengertian belajar dan mengajar, karena belajar, mengajar dan pembelajaran
terjadi secara bersamaan.
2.2
Pengertian Masalah Belajar
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar didalam kelas
tentu terdapat beberapa problematika atau permasalahan. Permasalahan dalam
proses pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tertentu yang
dialami peserta didik yang dapat menganggu kelancaran dalam proses belajar
suatu individu atau peserta didik dalam memperoleh suatu pengetahuan baru
ataupun mengganggu ketercapaian tujuan belajar (Mawaddah, n.d.). Problematika ini tidak hanya terjadi pada siswa
yang lambat dalam pemahaman belajar melainkan juga dapat terjadi pada peserta
didik yang memiliki kemampuan pemahaman belajar yang cepat, cerdas, dan pandai (Mawaddah, n.d.).
2.3
Bentuk-Bentuk Permasalahan Dalam Pembelajaran di
Kelas
Menurut (Ulil, 2015), bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di
kelas ditandai dengan :
a.
Berkurangnya
motivasi belajar para peserta didik atau berkurangnya partisipasi peserta didik
dalam kegiatan belajar,
b.
Semakin banyak
siswa yang membolos ketika jam pelajaran hendak di mulai,
c.
Maraknya perkelahian
yang terjadi di kalangan antar pelajar,
d.
Menurunnya prestasi
siswa yang menyebabkan kemerosotan pada nilai siswa,
e.
Mulai menipisnya
etika dan kesopanan siswa dalam proses belajar.
Bentuk-bentuk permasalahan
yang muncul seperti penjelasan diatas, biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor ini dapat bersumber dari dalam diri peserta didik (internal)
atau dari luar diri peserta didik (eksternal).
1.
Faktor yang
Bersumber dari Dalam Diri Peserta Didik (Internal)
Faktor-faktor
yang bersumber dari dalam diri peserta didik (internal), yaitu :
a.
Faktor
Psikologis
·
Inteligensi
(Kecedasan)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
inteligensi merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik
secara fisik maupun mental, terhadap
pengalaman baru, membuat pengalaman, dan siap menggunakan pengetahuan yang
telah dimiliki ketika seseorang tengah dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.
Dalam dunia pendidikan, intelegensi
memiliki keerkaitan yang erat dengan keberhasilan. Pada umumnya, siswa
yang memiliki inteligensi tinggi akan lebih mudah memahami materi yang diberikan
oleh gurunya sehingga siswa yang berinteligensi tinggi akan cenderung lebih
mudah memperoleh prestasi di kelasnya dibanding dengan anak yang beinteligensi
rendah.
·
Bakat
Bakat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang
dibawa sejak lahir yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan atau dilatih agar
dapat mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Dalam
dunia pendidikan, apabila bahan ajar yang diberikan siswa tidak sesuai dengan bakat
yang dimiliki siswa maka, siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
·
Motivasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi
adalah dorongan atau usaha yang timbul
dari diri seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Dalam proses
belajar, motivasi ini sangat diperlukan karena semakin tinggi motivasi belajar
yang dimiliki siswa maka prestasi belajar yang diperoleh akan semakin baik,
sedangkan semakin rendah motivasi belajar siswa maka prestasi belajar yang
diperoleh siswa akan semakin menurun.
b.
Faktor
Fisiologis
Faktor fisiologis ini dapat berupa gangguan-gangguan
fisik, seperti gangguan pada alat penglihatan atau alat pendengaran. Gangguan
fisiologis ini dapat menimbulkan kesulitan alam belajar karena siswa yang
mengalami gangguan fisiologis ini tidak dapat memfokuskan alat indranya
terhadap materi yang dituliskan atau di sampaikan oleh gurunya sehingga ia akan
mulai kehilangan kehilangan konsentrasi dalam pelajarannya. Contohnya seperti siswa yang mengalami
gangguan pada alat penglihatannya, maka siswa tersebut tidak akan mampu melihat
dengan jelas materi yang dituliskan oleh gurunya dipapan tulis sehingga untuk
mengatasi masalah tersebut siswa sangat memerlukan alat bantuan penglihatan
seperti kacamata atau guru dapat mengatur posisi duduk siswa yang memiliki
gangguan penglihatan untuk duduk di bangku bagian depan yang dekat dengan papan
tulis. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat kembali fokus dengan materi yang
diajarkan oleh gurunya.
2.
Faktor yang
Bersumber dari Luar Diri Peserta Didik (Eksternal)
Faktor-faktor
yang bersumber dari luar diri peserta didik (eksternal), yaitu :
a.
Faktor Lingkungan
Sekolah
·
Metode mengajar
Dalam hal ini, peran guru dalam menentukan metode
belajar sangat diperlukan, karena ketika seorang guru menggunakan metode yang
sama (tanpa ada kombinasi metode belajar lain) pada seluruh bidang studi dan
setiap pertemuan maka, siswa akan cenderung lebih cepat bosan dalam belajar
sehingga proses belajar siswa akan menjadi terganggu, hasil belajar yang
diperoleh akan ikut menurun, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa siswa akan
mencoba untuk membolos ketika jam pelajaran tersebut dimulai.
·
Hubungan antar guru
dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam suatu lembaga pendidikan, hubungan antar guru
dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa haruus berjalan dengan
baik, karena apabila hubungan ini tidak terjalin secara baik dan harmonis maka
kerjasama yang akan terjalin juga akan sulit terbentuk sehingga hal ini dapat
berakibat pada proses belajar siswa yang menjadi terganggu.
·
Sarana dan
prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber
daya yang dapat menjadi tolak ukur mutu suatu sekolah. Apabila suatu sarana dan
prasarana pada suatu sekolah kurang memadai dalam menunjang proses belajar peserta
didik maka guru akan kesulitan dalam memberikan serta menjelaskan materi yang
akan disampaikan kepada peserta didik. Begitu pula dengan peserta didik, mereka
juga akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru
mereka. sehingga hal ini akan menyebabkan proses belajar mengajar tidak dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Selain itu, peserta didik akan merasa enggan untuk melaksanakan
proses pembelajaran dengan baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah perlu
melakukan pendataan terhadap beberapa fasilitas yang sangat diperlukan oleh
sekolah serta diperlukan juga pendataan untuk mengganti beberapa fasilitas
sekolah yang dirasa sudah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila
sekolah telah memperoleh dana yang cukup untuk mengganti serta melengkapi
sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah, maka guru, siswa, dan pihak
sekolah lainnya sangat dianjurkan untuk merawat fasilitas tersebut dan diperlukan
kesadaran yang besar untuk menjaga sarana dan prasarana yang ada, agar sarana
dan prasarana tersebut dapat tetap digunakan untuk menunjang pendidikan siswa
kedepannya.
b.
Faktor Lingkungan
Keluarga
·
Keadaan ekonomi
keluarga
Salah satu faktor eksternal yang dapat menimbulkan
masalah dalam belajar, yaitu adanya hambatan dari segi perekonomian dalam
keluarga peserta didik. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
perekonomian biasanya mereka akan membantu keluarga mereka untuk mencari tambahan ekonomi agar mereka dapat
terus bersekolah. Hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi datang terlambat ke
sekolah, tidak mampu membeli peralatan sekolah yang mereka butuhkan, mulai
kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka ke pelajaran karena sudah lelah dan
sebagainya.
·
Hubungan antar
sesama anggota keluarga
Hubungan antar anggota keluarga dapat menunjang
proses belajar siswa karena dorongan dari anggota keluarga dapat memacu
semangat dan memberikan motivasi bagi siswa agar lebih semangat dalam belajar.
Namun ketika hubungan antar keluarga siswa tidak harmonis, seperti orang tua
sering bertengkar, orang tua otoriter, memberikan peraturan yang ketat, dan
sebagainya, maka psikologis/kepribadian anak (siswa) akan menjadi terganggu
sehingga mereka tidak mampu berkonsentrasi dalam proses belajarnya.
·
Tuntutan orang
tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan
belajar bagi anak. Tuntutan tersebut akan menjadi beban bagi siswa yang dapat
berakibat pada penurunan hasil belajar ketika tuntutan tersebut tidak sesuai
dengan kemampuan, minat, dan bakat yang dimiliki anak tersebut.
c.
Faktor
Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mampu memberikan pengaruh
belajar bagi siswa. Pengaruh ini dapat berdampak positif maupun negatif
terhadap proses belajar siswa. Dampak negatif yang dapat menimbulkan kesulitan
belajar siswa, yaitu dengan adanya pemberian komik, buku-buku pornografi, media
elektronik (HP), TV, VCD, video, play station, dan sebagainya yang dapat
menyeabkan kecanduan untuk terus melakukannya sehingga proses belajar siswa menjadi
terganggu (TARAPANJANG, 2020).
Contoh permasalahan kontekstual yang berkait dengan
bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas yang paling sering kita
jumpai di sekitar kita yaitu rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya
motivasi belajar siswa biasanya disebabkan karena gaya dan cara penyampaian
materi oleh guru yang cenderung monoton sehingga siswa akan cenderung lebih
cepat bosan dengan metode pengajaran yang monoton tersebut. Selain cenderung
cepat bosan, siswa akan lebih sulit dalam memahami materi yang telah
disampaikan, karena kurangnya keterlibatan media belajar didalamnya. Apabila hal
ini terus berlanjut maka, motivasi belajar siswa akan cenderung lebih cepat jika
guru tidak memberikan pemahaman yang baik bagi siswanya. Lemahnya motivasi
belajar yang ada dalam diri siswa merupakan faktor utama yang hampir sebagian
besar dialami oleh para siswa, sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang minat
untuk belajar dan menganggap bahwa beberapa tahun di sekolah hanya akan menghabiskan
waktu dengan sia-sia. Bahkan beberapa siswa beraggapan bahwa tujuan akhir dari pendidikan
adalah hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang pada akhirnya siswa tidak serius
dalam hal pembelajaran, akan membuat siswa menjadikan pendidikan sebagai
formalitas semata. Contoh permasalahan lain yang dapat menurunkan motivasi
belajar siswa, yaitu kurangnya perhatian dari
orangtua. Peran orangtua sebagai motivator bagi pendidikan anak menempati
peranan yang sangat penting, karena secara tidak sadar sifat dan sikap orangtua
menjadi panutan bagi anak begitu pula dalam hal pendidikan anak. Saat ini,
banyak orangtua yang kerap menyalahkan kenakalan anak mereka kepada pihak
sekolah. Padahal, kenakalan yang disebabkan oleh anak mereka disebabkan karena kurangnya
perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Namun, kebanyakan orangtua
tidak menyadari hal tersebut karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjakaan
mereka dan menyerahkan proses pembelajaran kepada pihak sekolah.
Untuk
alternatif solusi dari permasalahan kontekstual diatas, yaitu dapat dilakukan
dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar motivasi belajar
siswa menjadi meningkat, yaitu diantaranya :
1.
Guru dapat menjelaskan
manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang diberikan. Penjelasan ini bertujuan membangkitkan
kembali motivasi belajar siswa.
2.
Guru harus memilih
dan merancang materi atau bahan ajar yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta
didik secara menarik. Hal ini bertujuan agar motivasi belajar siswa kembali
meningkat yang mengakibatkan minat siswa dalam belajar kembali tertarik.
3.
Guru harus memilih
media pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan kemampuan peserta didik dan
mencoba untuk memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk ikut andil
atau akif berpartsipasi dalam kelas, sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat
daripada hanya sekedar mendengar saja.
4.
Guru dapat
memberikan kemudahan dan bantuan dalam belajar. Selain, membantu perkembangan
siswa, guru juga bertugas memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar, agar
siswa mampu mengembangkan diri mereka dengan lebih fleksibel.
5.
Guru dapat
memberikan sebuah pujian atau sebuah hadiah agar siswa dapat lebih termotivasi
dalam hal belajar.
BAB III
PENUTUP
Belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dari berbagai unsur dan
berlangsung seumur hidup. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan
pembentukan sikap serta kepercayaan pada
peserta didik dapat berjalan dengan baik. Sedangkan permasalahan dalam proses
pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tertentu yang dialami
peserta didik yang dapat menganggu kelancaran dalam proses belajar suatu
individu atau peserta didik dalam memperoleh suatu pengetahuan baru ataupun
mengganggu ketercapaian tujuan belajar. Bentuk-bentuk permasalahan yang ada
dalam pembelajaran di kelas ditandai dengan berkurangnya motivasi belajar para
peserta didik atau berkurangnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan
belajar, semakin banyak siswa yang membolos ketika jam pelajaran hendak di
mulai, maraknya perkelahian yang terjadi di kalangan antar pelajar, menurunnya
prestasi siswa yang menyebabkan kemerosotan pada nilai siswa, dan mulai
menipisnya etika dan kesopanan siswa dalam proses belajar. Penyebab munculnya
permasalahan dalam pembelajaran di kelas biasanya disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik. Faktor-faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yaitu faktor psikologis
(inteligensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi).dan faktor fisiologis. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik. Faktor-faktor
yang bersumber dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan sekolah (metode
mengajar, hubungan antar guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan
siswa, serta sarana dan prasarana), faktor lingkungan keluarga (keadaan ekonomi
keluarga, hubungan antar sesama anggota keluarga, dan tuntutan orang tua), dan faktor
lingkungan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis menyarankan
kepada para pembaca untuk mencari referensi lainnya supaya dapat menambah
pengetahuan mengenai bentuk-bentuk permasalahan dalam pembelajaran di kelas.
Saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis nantikan, demi
kebaikan penulisan makalah di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Mawaddah, I. A. (n.d.). TEORI – TEORI BELAJAR.
Penerbit Tahta Media Group. https://books.google.co.id/books?id=D4xGEAAAQBAJ
Suardi, M. (2018). Belajar &
Pembelajaran. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=kQ1SDwAAQBAJ
TARAPANJANG, I. L. (2020). MASALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA. 12 Desember 2020.
https://gheroy.com/masalah-belajar-dan-pembelajaran-di-indonesia/
Ulil. (2015). Masalah-Masalah
dalam pembelajaran dan pemecahannya. 09 April 2015.
https://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-dan.html
Makalah Individu " Bentuk-Bentuk Permasalahan dalam Pembelajaran di Kelas"
Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.