Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas esai kecil mata kuliah belajar dan pembelajaran yang diampu oleh Dr. Parno., M. Si.
Disusun oleh Almasinta Dyah Rahmania (200351615700)
Universitas Negeri Malang
PENTINGNYA MEMAHAMI MODALITAS BELAJAR SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR DI KELAS
Belajar diartikan sebagai aktivitas atau
usaha seseorang untuk memperoleh sebuah pengetahuan. Pembelajaran adalah suatu
proses dimana seseorang memberikan pengetahuan kepada orang lain yang menerima
agar informasi yang diberikan dengan proses pembelajaran tersebut dapat
dikuasai dengan baik, mahir, dan benar. Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran
dikelas dapat dikatakan berhasil apabila setiap anak dapat memahami materi yang
telah diajarkan dan telah menunjukkan adanya keberhasilan yang ditandai dengan
meningkatnya hasil belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Padahal
hal tersebut masih dirasa belum cukup untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
siswa. Ada beberapafaktor yang selama ini masih kurang diperhatikan, yaitu gaya
belajar (learning style) siswa. Dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran, setiap siswa pasti memiliki karakteristik atau gaya belajar yang
berbeda-beda dalam menerima informasi. Sehingga,
dapat dpastikan bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam
menghadapi abstraksi, pemecahan masalah dan gaya belajar. Perbedaan gaya
belajar yang dimiliki setiap anak membuat proses menerima, mengolah dan
mengingat informasi yang telah mereka peroleh juga berbeda-beda.
Gaya belajar merupakan suatu cara dalam
menerima, mengolah, mengingat dan menerapkan informasi dengan mudah. Selain
perbedaan gaya belajar, tingkat kemampuan tiap siswa dalam memahami
informasi/pelajaran tentu berbeda tingkatannya. Ada siswa yang cepat, sedang
dan bahkan lambat dalam memahami informasi. Sehingga, masih banyak siswa yang
harus dituntut untuk memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama dengan
tingkatan yang cepat. Padahal guru perlu memperhatikan tiga jenis gaya belajar,
yaitu dintaranya: gaya belajar visual (visual
learning), gaya belajar auditorial (auditory
learning), dan gaya belajar kinestetik (kinesthetic learning).
Gaya belajar visual adalah gaya belajar
yang menitikberatkan pada ketajaman indra penglihatan. Gaya belajar seperti ini
mengandalkan penglihatan dan menggunakan media atau materi yang dapat dilihat
untuk mengeluarkan tanggapan pada indra penglihat. Materi yang dapat digunakan
untuk jenis gaya belajar ini yaitu seperti buku, poster, majalah, peta, dan
lain-lainnya. Bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual, mereka beranggapan
bahwa penglihatan (mata) adalah peranan yang sangat penting, sehingga guru
harus memberikan metode mengajar yang lebih menitikberatkan pada media, seperti
slide gambar, video, diagram dan
media belajar visual lainnya.
Gaya belajar auditori atau yang dapat
disebut dengan gaya belajar pendengar merupakan gaya belajar yang mengandalkan indra
pendengaran (telinga). Siswa yang memiliki gaya belajar auditori akan memperhatikan
dengan sangat baik hal-hal yang mereka dengar. Mereka juga mampu mengingat
sesuatu dengan cara mendengarkan informasi yang tersimpan ditelinganya. Seorang
anak yang memiliki gaya belajar auditori lebih senang mendengarkan diskusi, ceramah,
berita di radio, maupun kaset pembelajaran. Metode belajar yang perlu
diterapkan oleh guru untuk mengembangkan pemahaman anak yang bergaya belajar
auditori adalah dengan mendengarkan informasi/materi yang diberikan oleh guru, diskusi,
dan bekerja secara kelompok.
Gaya belajar kinestetik atau yang disebut dengan
gaya belajar penggerak merupakan gaya belajar yang mengharuskan individu
menyentuh sesuatu yang melibatkan indra peraba guna memberikan informasi
tertentu ke dalam otaknya agar ia dapat mengingatnya. Gaya belajar ini
senantiasa dimanfaatkan anak-anak dengan menggunakan dan memanfaatkan anggota
gerak tubuhnya dalam proses pembelajaran atau dalam usaha memahami sesuatu. Siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik, kadang-kadang beranggapan bahwa membaca
dan mendengarkan adalah kegiatan yang
membosankan. Sehingga anak/siswa dengan gaya belajar ini lebih cenderung
memahami tugas-tugasnya bila mereka mencobanya.
Meskipun terdapat perbedaan gaya belajar
tiap siswa, tentunya guru harus tetap membantu setiap siswanya dengan cara
memberikan metode belajar yang melibatkan seluruh gaya belajar yang dimiliki
siswanya. Dengan melibatkan seluruh gaya belajar tersebut, siswa akan merasa
terbantu dalam memahami materi pelajaran yang diterimanya. Untuk mengatasi
perbedaan tersebut, tentu guru harus lebih kreatif dalam menentukan media
belajar yang akan ia digunakan. Media belajar yang cocok digunakan untuk
mengatasi perbedaan gaya belajar anak yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis VAK (visual, auditorial, dan kinestetik). Media berbasis
VAK ini dapat dikemas kedalam sebuah file powerpoint,
yang berisikan gambar maupun video.
Gambar yang dimasukkan kedalam file powerpoint, akan membantu siswa yang
memiliki gaya belajar visual menjadi lebih mudah menerima dan memahami materi
dari guru. Sedangkan video, dapat membantu pemahaman siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Serta audio
yang ada pada video dapat membantu siswa yang memiliki gaya belajar auditorial
dalam memahami materi dari guru. Materi yang diberikan, baik dari gambar maupun
video yang ada dalam powerpoint harus
sesuai dengan materi yang akan dan atau telah diajarkan serta sebisa mungkin
video yang diberikan harus berkaitan dengan contoh riil dalam
kehidupan sehari-hari.
Metode lain yang dapat digunakan
untukmengatasi perbedaan gaya belajar, yaitu dengan cara guru menugaskan setiap
siswa untuk membuat tugas/proyek berupa peta pikiran, ideo/rekaman suara,
bahkan membuat ringkasan tentang materi yang akan maupun yang telah mereka
pelajari. Guru dapat memberikan kebebasan bagi siswanya untuk memilih metode
apa yang akan digunakan para siswanya untuk mengerjakan tugas/proyek yang telah
diberikan oleh gurunya. Sehingga dengan adanya kebebasan memilih metode yang
disukai oleh siswanya, diharapkan mampu memahami pentingnya modalitas atau gaya
belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar